RIAUMANDIRI.CO, KUANSING - Bupati Kuantan Singingi Mursini menghadiri acara Rapat Koordinasi (Rakor) terbatas penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Sabtu (14/9/2019).
Bupati Kuantan Singingi Mursini di Teluk Kuantan, Ahad (15/9/2019), menyebutkan, salah satu poin utama rapat tersebut adalah adanya rencana peninjauan kembali izin perusahaan perkebunan yang diduga ikut terlibat kasus kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Gubernur Riau Syamsuar pada saat itu menyampaikan ke depan akan dilakukan peninjauan kembali terhadap izin-izin perusahaan perkebunan di Riau, bilamana diketahui melakukan pembakaran lahan dengan cara membakar.
"Gubri juga minta pada Bupati, agar melakukan pengecekan terhadap perusahaan yang melakukan pembakaran," ujarnya.
Sanksi pertama yang diberikan adalah administratif, karena itu saya minta para bupati melakukan pengecekan, dan bilamana didapati ada perusahaan perkebunan yang melakukan pembakaran lahan, agar memberikan sanksi administratif terhadap perusahaan tersebut, kata Mursini menirukan pernyataan Gubernur.
Hasil rapat tersebut selanjutnya akan dibicarakan dengan instansi terkait di daerah agar Karhutla segera teratasi.
Bupati Mursini mengatakan, Rakor ini membahas cara penanggulangan dan pencegahan Karhutla di Riau secara menyeluruh. Acara digelar di Pekanbaru, bertempat di Gedung Pauh Janggi, Kantor Gedung Daerah, Sabtu (14/9).
Bupati menyebutkan, kabut asap di Riau juga yang dialami Kuansing saat ini, selain disebabkan kebakaran lahan dan hutan dari provinsi sendiri juga terjadi di provinsi tetangga yang asapnya berhembus ke Riau.
"Mohon dukungan semua pihak di Kuansing," sebutnya.
Rakor dihadiri langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BNPB Doni Monardo, Perwakilan dari Kementerian LHK, Gubernur Riau, Forkopimda Provinsi Riau, Bupati dan Walikota serta Forkopimda Kabupaten dan Kota se Provinsi Riau.
Dari Kuansing hadir Bupati, Plt Kadis DLH Rustam dan Kabid Damkar Satpol PP Martono.